Kamis, 21 April 2011

Artikel Peran PR dalam Sebuah Kasus

Putusan MK Perkuat Posisi DPR

JAKARTA. (PR).
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan tuntutan persyaratan kurum mengajukan hak menyatakan pendapat, akan memperkuat posisi DPR dalam menghadapi pemerintah. Namun, upaya pemakzulan presiden pascaptu-san itu, inilai tidak akan mudah dilakukan.
"Kemudahan mengajukan hak menyatakan pendapat dari anggota DPR akan memberikan dukungan bagi terciptanya checks and balances. Inilah aspek positif dari putusan MK itu," kata mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung di Jakarta, Jumat 14/1).
Rabu (12/1), MK mengabulkan permohonan sejumlah anggota DPR seperti Bambang Susatyo (FPG) dan lily Wahid (FKB) mengenai pengujian UU No. 27/ 2009 tentang MPR, DPR, DPD yang mensyaratkan pemakaian hak menyatakan pendapat dan mengambil putusan harus melalui paripurna DPR dengan syarat dihadiri 3/4 anggota dalam rapat Putusan pembatalan Pasal 184 ayat (4) itu, semakin mempermudah syarat bagi DPR untuk menyatakan pendapat.
Lebih lanjut Akbar menegaskan, hak menyatakan pendapat itu merupakan sikap DPR dalam menjalankan fungsi dan peran pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. Apabila, pengajuan hak menyatakan pendapat lebih mudah syaratnya, yakni 2/3 anggota dan bukan 3/4 anggota DPR, proses dan mekanisme checks and balances itu bisa berkembang dengan baik.
Tak terkait pemakzulan
Kendatipun demikian, politisi senior Golkar itu mengatakan, mudahnya mengusulkan hak menyatakan pendapat tidak terkait dengan pemakzulan presiden. "Pemakzulan harusmemenuhi syarat-syarat tertentu yang dimuat dalam konstitusi, seperti telah melakukan pengkhiantan terhadap negara atau terbukti melakukan korupsi. Jadi, untuk satu proses pemakzulan, jalannya sangat panjang dan berliku," ujar Akbar.
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar itu menegaskan. Golkar tidak akan ikut-ikutan dengan proses pemakzulan, yang kini disuarakan sebagian kalangan. "Golkar adalah bagian dari koalisi partai pendukung Pemerintahan Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono. Karena sudah berkomitmen, kita dukung sampai selesai," katanya.
Pengamat hukum tata negara Refly Harun juga tidak yakin, putusan MK tentang syarat pengajuan hak menyatakan pendapat memudahkan proses pemakzulan. "Bisa saja, proses itu (pemakzulan- red.) terganjal lagi di MK. Sementara MK akan mencari kebenaran materiil. Ini juga tak akan mudah."
Apalagi kata Refly, jika dikaitkan dengan kasus megakorupsi Bank Century. Hal itu tidak akan mengarah kepada pemakzulan. "Kalaupun DPR mengajukan hak menyatakan pendapat kepada MK, hal itu harus dibuktikan ada atau tidaknya indikasi korupsi." katanya.
Di sini lain, tengat waktu bagi MK untuk pembuktian pelanggaran konstitusi oleh presiden hanya 90 hari. "Dengan berbagai persoalan itu, pemakzulan presiden tidak semudah membalikkan telapak tangan. Belum lagi, soal konstelasi politik yang bisa berubah," ujar Refly.
Tergantung kinerja
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengatakan, peluang DPR menggunakan hak menyatakan pendapat terkait skandal Bank Century sangat tergantung respons dan kinerja penegak hukum terhadap tuntutan penuntasan kasus itu di ranah hukum.
"Apakah hak menyatakan pendapat DPR itu akan digunakan atau tidak, jawabannya tergantung aparat penegak hukum. Ini juga sekaligus akan jadi warning bagi aparat penegak hukum menjalankan tugasnya atas kasus Bank Century ini," kata Priyo.
Apabila aparat penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan agung, maupun KPK tidak memberikan tanggapan memadai atas berbagai rekomendasi DPR dalam penyelesaian kasus Century dari aspek penegakan hukum, politisi Golkar itu menyatakan, peluang menggulirkan hak menyatakan pendapat DPR terbuka luas.
Sejauh ini, kalangan anggota DPR yang telah bersusah payah mengjnvestigasi kasus itu melalui panitia khusus (pansus), merasa frustrasi dengan kinerja ketiga lembaga penegak hukum dalam menyelesaikan skandal Bank Century.
"DPR tidak melihat adanya kemajuan yang signifikan dalam penuntasan kasus Century sejak DPR melimpahkan semua hasil penyelidikannya kepada aparat penegak hukum," kata Priyo.
Priyo menegaskan, DPR bisa mengajukan hak menyatakan pendapat tanpa harus menunggu berbagai hasil penyelidikan di ranah hukum oleh aparat penegak hukum.
Namun demikian, apabila aparat penegak hukum ternyata memberikan respons positif dansignifikan dalam menyelesaikan kasus Century itu. kalangan DPR sangat mungkin tidak sampai ke tahap menyatakan pendapat yang mengarah pada pemakzulan presiden.
Keputusan MK terkait dikabulkannya uji materi UU tentang mpr! dpr, dpd, dprd,khususnya terkait kuorum sidang paripurna DPR untuk menyatakan pendapat, dinilai Priyo dan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahur-muzjy, murni demi meluruskan kembali klausul maupun substansi konstitusi."Tidak ada muatan politik didalamnya dan saya melihat tidak ada yang salah dalam keputusan itu," kata Romahurmuziy.
Ringkasan Artikel
27/ 2009 tentang MPR, DPR, DPD yang mensyaratkan pemakaian hak menyatakan pendapat dan mengambil putusan harus melalui paripurna DPR dengan syarat dihadiri 3/4 anggota dalam rapat Putusan pembatalan Pasal 184 ayat (4) itu, semakin mempermudah syarat bagi DPR untuk menyatakan pendapat Lebih lanjut Akbar menegaskan, hak menyatakan pendapat itu merupakan sikap DPR dalam menjalankan fungsi dan peran pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. Tergantung kinerja Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengatakan, peluang DPR menggunakan hak menyatakan pendapat terkait skandal Bank Century sangat tergantung respons dan kinerja penegak hukum terhadap tuntutan penuntasan kasus itu di ranah hukum. Apabila aparat penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan agung, maupun KPK tidak memberikan tanggapan memadai atas berbagai rekomendasi DPR dalam penyelesaian kasus Century dari aspek penegakan hukum, politisi Golkar itu menyatakan, peluang menggulirkan hak menyatakan pendapat DPR terbuka luas.
Analisa kami dalam kasus di atas
Menurut kami PR di sini sedikitnya telah memberi gambaran menjalankan tugasnya dengan cukup bagus yaitu :
Ø      Telah penyampaian informasi secara tertulis pada publik tentang kasus yang terjadi dalam organisasi.
Ø      Berusaha memperbaiki citra atau image organisasi.
Ø      Melaksanakan komunikasi persuasif yang timbal balik kepada publik.





Propesi PR dalam dunia Kerja

PROFESI PR DALAM DUNIA KERJA


Masyarakat mengenal profesi Public Relations ( PR) dari beberapa sisi. Yang pertama, PR akademisi, yaitu pengajar, peneliti ilmu komunikasi yang memberi andil bagi pengembangan dan perluasan ilmu hubungan masyarakat melalui pendidikan. Yang kedua, inhouse PR yaitu mereka yang bekerja sebagai petugas PR di organisasi swasta maupun nirlaba. Yang ketiga, konsultan PR, yaitu pekerja perusahaan jasa kehumasan, melayani sejumlah klien yang membutuhkan konsultasi program.
Cikal bakal munculnya profesi PR erat kaitannya dengan profesi wartawan dan dunia jurnalistik. Ivy Ledbetter Lee seorang jurnalis senior Amerika Serikat di tahun 1906 telah menerapkan prinsip dan stratetegi PR untuk menyelesaikan krisis manajemen yang dialami sebuah perusahaan raksasa.perusahaan itu adalah industri tambang minyak terbesar yang menghadapi pemogokan masal para buruhnya, dan berpotensi menjatuhkan bisnisnya sekaligus reputasi perusahaan. Saat itulah Ivy Lee mengajukan konsep manajemen PR untuk mengatasi krisi tersebut, proposalnya sebagai berikut: 
  1. Membentuk manajemen PR yang bertugas mengatur informasi atau berita dengan bekerjasama dengan pers
  2. Posisi PR setara top manajemen dan decision maker, tepatnyua sebagai executive assistant President Director
  3. Memiliki wewenang penuh melaksanakan fungsi dan peran sebagai pejabat PR yang mengelola manajemen komunikasi
  4. Manajemen peruasahaan harus lebih terbuka terhadap public, buruh dan pers
Konsep manajemen PR ini terbukti berhasil. Dengan publisitas yang intensif dan terbuka kepada publik melalui pembeitaan media, perusahaan itu akhirnya mendapat simpati public internal dan eksternal serta terlepas dari keterpurukan.
Fungsi petugas PR atau PR Officer (PRO) pun berkembang seiring kemajuan dunia usaha. Ada 4 fungsi utama yang dituntut dari petugas PR. Yaitu sebagai:
  1. Communicator, Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat.Hampir semua teknik komunikasi antar pesona ( interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.
  2. Relationship , Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan public yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Contoh: penanganan kasus Lumpur panas PT. Lapindo terus menerus menimbulkan protes ketidakpuasan dari penduduk yang kecewa karena proses penggantian kerugian untuk rumah yang terendam tidak segera terealisir.
  3. Management backup , Menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan , personalia demi terciptanya tujuan bersama
  4. Good image maker, Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif
Dalam dua dekade terakhir, publik mencermati nama - nama pejabat PR yang kerap muncul sebagai nara sumber perusahaan atau organisasi yang diwakilinya, seperti:
  • Aminuddin mewakili Astra International
  • Ditta Amahoerseya mewakili Citibank Indonesia
  • Budi Mulya mewakili Bank Indonesia
  • Pujobroto mewakili Garuda Indonesia

Dalam bukunya Effective Public Relations, Scott Cutlip menyebutkan lima fungsi di PR di organisasi non profit: 
  1. Mengembangkan awareness dan persepsi masyarakat terhadap misi organisasi
  2. Menciptakan salurankomunikasi yang tepat dengan public yang dilayaninya
  3. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan budaya untuk fundraising
  4. Memformulasikan kebijakan public yang berkaitan dengan misi organisasi
Memotivasi etos kerja public internal baik manajemen, karyawan, sukarelawan, dan mitra terkait untuk mencapai misi organisasi
Ananto Yesi Hutajulu
 public relation second group english department  

Minggu, 10 April 2011

MAKALAH TENTANG HUMAS DAN PR

Makalah Dasar-dasar Humas

PENDAHULUAN
BAB 1
A. Latar Belakang
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya. Public relation atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama, public relations merupaka suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya. Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan baik , padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.
Pendekatan public relations memang tidak harus dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode komunikasi oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai metode komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya public relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota masih diperlukan. Selain dua pendekatan itu, masih dimungkinkan pendekatan ketiga yakni peran humas dirangkap top manager atau perangkat pemerintah lain. Kemungkinan lainnya, pemerintah mempekerjakan konsultan jasa di bidang public relations yang berada di luar struktur pemerintahan, terus-menerus atau secara insidental.
Dalam era ini humas sebagai salah satu fungsi manajemen dalam lingkungan pemerintah kabupaten atau kota perlu tetap dipertahankan bahkan harus ditingkatkan perannya. Peningkatan perannya dengan jalan memperbarui dan menyesuaikan konsep humas pemerintah yang selama ini kita kenal, dan menerapkan konsep public relations dalam manajemen modern selaras tuntutan dan tantangan era Orde Reformasi, era Masyarakat Informasi dan era Otonomi Daerah.

BAB II 
PEMBAHASAN
  1. Humas dan Opini Publik
1.        Hubungan Masyarakat (Publik relations)
Ø      Kegiatan-kegitan Humas
Kegitan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi,verbal maupun nonverbal.Kegiatan komunikasi verbal,sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi,menulis untuk pers (press release),membuat rekomendasi dan sebagainya.Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers,guest guide/open huose.announcer,presenter,desk informations dan sebagainya.Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran,seminar,special event,riset/peneliian,pers kliping dan sebagainya.
Kegiatan terbesar humas adalah menulis,editing,media relations,special event,berbicara,produksi,riset,programming dan konsultasi.Sedangkan penggunaan kegiatan yang menggunakan wakti terbesar adalah untuk koordinasi,perencanaan dan negosiasi
Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi;
  • customer relations seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen.
  • Employee relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
  • Community relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
  • Government relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.
  • Media Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang dirugikan.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang humas adalah:
  • Menyalahgunakan kepercayaan, ini dapat berupa membocorkan rahasia, korupsi dll
  • Memberikaninformasi-informasiyang tidak dapat dipertanggung jawabkan, yang sumbernya tidak jelas dan tidak dapat dicek.
  • Mengadakan kerja sama dengan individu atau kelompok yang dapat merugikan individu-individu lainnya, baik dari segi moral maupun segi lainnya.
  • Menggunakan metode-metode, cara-cara, teknik-teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan sseorang atau orang akan kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai respons terhadap tindakan-tindakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ø      Fungsi Humas
Dalam buku Public Relations : Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi PR yaitu :
1. Fungsi Konstruktif
Dianalogikan sebagai “penata jalan “.Jadi, humas merupakan “garda” terdepan yang dibelakangnya terdiri dari “rombongan” tujuan-tujuan perusahaan.Peranan humas dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi untuk mengetahui kepentingan publik,mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen,menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian,percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang diwakilinya.
2. Fungsi Korektif
Berperan sebagai pemadam kebakaran,yakni apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah atau krisis dengan publik,maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal berikut:
  • Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
  • Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
  • Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
  • Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik,baik internal maupun eksternal.
Ø      Peranan Petugas Humas
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial yang dikenal dengan peranan di tingkat messo (manajemen) dapat diuraikan menjadi 3 peranan,yakni expert pereciber communication,problem solving process facilitator dan communicatoin facilitator dan juga peranan teknis .Sehingga bisa dijelaskan lebih jauh terdapat 4 peranan yakni :
  • expert pereciber communication.
Petugas PR di anggap sebagai orang  yang ahli. Dia menasehati pimpinan perudahaan/organisasi.Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
  • Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis.Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
  • Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitayor atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication.
  • Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di bidanh humas.
Ø      Tugas Humas
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas yakni :
  • Menginterpretasikan , menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik,kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.
  • Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
  • Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan dengan publik.
2.        Opini Publik
Opini Publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubngan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan sosial Menurut Emory Bogardus, opini public adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan didalam masyarakat demokratis. Opini public bukan merupakan seluruh jumlah pendapat individu-individu yang dikumpulkan. Dengan demikian berarti :
  • Opini public itu bukan merupakan kata sepakat.
  • Tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara numerical. , berapa jumlah orang terdapat dimasing-masing pihak,, sehingga mayoritas opini dapat disebut sebagai opini public.
  • Opini public hanya dapat berkembang dinegara-negara demokratis dimana terdapat kebebasan bagi tiap individu untuk menyatakan pendapatnya dengan lisan, tertulis, gambar-gambar, isyarat dan lambang-lambang lainnya yang dapat dimengerti
Dalam praktik kehumasan dalam menciptakan opini public ada 3 cara,yaitu sebagai berikut :
  1. Tekanan (pressure)
Lebih banyak menggunakan pengaruh,baik secara individu yang mempunyai kewibawaan/charisma pribadi maupun berdasarkan kekuasaan jabatan atau kekuasaan tertentu.
  1. Membeli (buying)
Sama dengan “membeli suara” alias menyogok dengan sejumlah uang (money politic) agar bias memperoleh dukungan,cara inin sering dipergunakan dalam kehidupan masyarakat dalam pemilihan kepala desa dan sebagainya ,termasuk kegiatan orsospol dalam pemilu untuk mencati dukungan suara lebih banyak.Kegiatan membeli suara opinipublik ini juga diperlukan dalam rapat pemegamg saham di perusahaan, termasuk pihak pejabat humas (PRO) dalam berupaya menjaga publisitas di media pers atau citra lembaga/institusi di mata masyarakat dan pers dengan cara membelikan “amplop” kepada oknum wartawan yang selama ini telah dibina dalam aktivitas di lingkungan instansinya masing-masing.
  1. Bujukan/ persuasi (persuasive)
Yang paling tepat atau wajar dalam aktivitas peranan PR dalam membentuk atau merekayasa opini public,yaitu dengan cara membujuk.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Publik diantaranya adalah :
a)      Pendidikan
Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
b)      Kondisi Sosial
Masyarakat yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit dilakukan.
c)      Kondisi Ekonomi
Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis.
d)      Ideologi
Ideologi adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideologi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
e)      Organisasi
Dalam organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
f)        Media Massa
Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan yang sensasional dan berkesinambungan.
B.     Konseptualisasi Humas
  1. Hubungan dengan public Intern
Ø      Hubungan dengan karyawan
Fungsi humas berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan karyawan .Ini dilakukan dengan membinas hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah terjadinya hubungan yang retak dan ini dilaksanakan dengan komunikasi.Komunikasi dapat dilakukan oleh kahumas secara lisan maupun media yang berlangsung secara timbale balik.Dengan keterampilan berkomunikasi,kahumas dapat menjadi mediator untuk menyalurkan perasaan para karyawan kepada pimpinan,di lain pihak sebagai motivator untuk membangkitkan daya juang untuk berpartisipasi.
Ø      Hubungan dengan pemegang saham
Pembinaan merupakan kegitan komunikasi yang menjadi tugas kahumas (Stocjholder relation) antara lain sbb :
  • Menyatakan selamat pada pemegang saham baru
  • Mengirimkan berkala organisasi
  • Menyampaikan laporan tahunan
  1. Hubungan dengan public ekstern
Publik ekstern sebagai sasaran humas tersdiri atas orang-orang /masyarakat di luar organisasi,baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan/diduga ada kaitannya dengan organisasi.
Ø      Hubungan dengan pelanggan
Pekerjaaan humas tidak hanya berjisar pada kegiaaaatan publikasi,tetapi juga kegitan penyelidikan yang tidak jauh berbeda dengan spionase.Dengan terlibatnya kahumas dalam perang propaganda antara perusahaan-perusahaan saingannya,ia harus cekatan dan terampil dalam berkomunikasi dan dalam memantau kegiatan lawan.Ia bersama staff harus membiasakan diri setiap hari membaca surat kabar dan penerbitan lain,mendengarkan radio terutama radio swasta niaga yang biasa mwenyiarkan iklan dan menonton televise untuk mengetahui kalau ada propaganda dari perusahaan lawan yang cenderung merebut public yang telah dibinanya.
Ø      Hubungan dengan Komunitas
Definisinya menurut Wilbur J.(Bill) Peak :Merupakan fungsi hubungan masyarakat yang merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana,aktif dan sinambung dengan dan di dalm suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkugannya demi keuntungan dua pihak,lembaga dan komunitas. Dalam hal ini kahumas sebagai pelaksanaanya yang bersifat partisipatif. Pentingnya kegiatan berkomunikasi dalam pembinaan hubungan dengan komunitas bagi seorang humas tidak hanya dengan penduduk sekitar,tetapi juga dengan pimpinan organisasi antara lain untuk meyakinkan pentingnya partisipasi benda atau dana dari organisasi untuk melakukan kegiatan. Cutlip dan Center dalam bukunya Effective Public Relation mengatakan bahwa dalm rangka pelaksanaan hubungan dengan komunitas,penting diketahui apa yang didambakan komunitas bagi kesejahteraan,apa yang diharapkan dati organisasi sebagai urunan untuk kesejahteraannya itu dan bagaimana cara menilai kontribusi tersebut.
Ø      Hubungan dengan pemerintah
1)      Menguasai peraturan-peraturan pemerintah
Perpustakaan bagian humas suatu organisasi harus dilengkapi dengan buku,risalah,catatan dan lain-lain yang bersangkutan dengan peraturan pemerintah.Oleh karena itu pula kahumas perlu menetapkan seorang petugas untuk menangani hal tersebut secara khusus karena data seperti itu harus disusun sedemikian rupa sehingga apabila pimpinan organisasi membutuhkannya,dapat dilayani secara cepat dan tepat.Kahumas harus menguasai peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka mencegah terjadinya kegiatan organisasi yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.Ia juga harus banyak memberi masukan kepada pimpinan untuk bahan pembuatan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan tanpa diminta.
2)      Membina hubungan dengan instansi pemerintah
Maksudnya adalah mengakrabkan diri dengan pimpinan instansi pemerintah setempat,setidak-tidaknya dengan humas instansi yang bersangkutan.Tujuan Pembinaan itu adalah,di satu pihak untuk melancarkan hubungan kerja bilamana suatu ketika diperlukan, memperlicin permohonan kalau suatu waktu diajukan, mempermudah pemecahan masalah jika suatu asat terjadi salah pengertian.
Ø      Hubungan dengan media massa
Maknanya adalah terbinanya hubungan kahumas dengan orang-orang media massa,seperti redaktur surat kabar dan majalah,wartawan televisi dan radio atau reporter televisi.Kahumas perlu membina hubungan yang akrab dengan media massa agar segala sesuatu yang menyangkut penyebaran informasi kepada public ekstern berjalan lancar.Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa itu,khususnya pembinaan hubungan dengan pers perlu mendapat perhatian istimewa karena pers terutama menyiarkan berita sedangkan media elektronik biasanya menyiarkan hiburan.
Pers khususnya danmedia massa umumnya dapat dimanfaatkan oleh kahumas dengan berbagai cara antara lain dengan :
  • Jumpa pers (Press Conference)
  • Wisata pers (Press Tour)
  • Siaran pers (Press Release) :Siaran pers mencakup publistas amat penting dalam kehumasan karena informasi diseberluaskan oleh media massa tanpa membayar sama sekali.
  • Periklanan (Advertising) :Kehumas perlu membayar jika memasang iklan.
Sikap kahumas yang menunjukkan rasa simpati dam empati kepada insane-insan media dengan menyentuh manusiawinya akan membuat kedua pihak menjadi akrab yang pada gilirannya akan menimbulkan keuntungan pada organisasi yang diwakili kahumas itu.
  1. Ruang Lingkup Humas
  1. Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bdersifat politis. Bagian humas di pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka. Mereka memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar humas pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dam saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.
Tugas pemerintah memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas pula dari “karakteristik”yang melekat dalam setiap program pemerintah antara lain sbb :
·        Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam.
·        Seringkali hasilnya abstrak,yang sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
·        Progaram pemerintah selalu mendapat pengawasasn dari berbagai kalangan,terutama pers, LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakatmengenai permasalahan mereka.
Karakterstik itulah yang dapat dijadikan latar belakang mengapa humas pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkan secara professional.Namun tugas yang berat tersebut ternyata masih ditambah dengan hambatan penerapan humas yang ideal di pemerintahan.
Dengan demikian,ada dua sisi yang melatar belakangi perkembangan humas pemerintahan
  • Sisi pentingnya humas bagi pemerintahan
  • Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh humas pemerintahan.
  1. Humas Industri dan bisnis
Kesadaran masyarakat tentang pengaruh keputusan industri dan bisnis terhadap hal-hal di atas dan masyarakat sebagai sasaran market industri dan bisnis di sisi yang lain, menimbulkan kesadaran kalangan industri dan bisnis untuk memperhatikan dan melibatkan peranan masyarakat terhadap keputusan mereka. Sehingga ada hibungan timbal balik yang merupakan ciri dan konsep humas. Mereka berdua pada akhirnya memiliki kesadaran dan tanggungjawab dalam memelihara ketertiban, pertahanan, konservasi alam dan ekonomi. Dari sisi manajemen (perusahaan),hal ni memerlukan perhatian yanh lebih untuksenantiasa memberitahu masyarakat terhadap masalah-masalah,alasan-alasan dan pembenaran atas keputusan-keputusan manajemen. Sebaliknya, mereka juga harus mengetahui lebih banyak tentang masyarakat dam kepentingan mereka atau kepentingan golongan –golonagn khusus, yakni yang dapat mempengaruhi dampak terhadap industri dan bisnis.
Latar belakang diatas turut pula mempengaruhi berkembangnya humas industridan bisnis. Beberapa penerapan humas dalam industri dan bisnis meliputi : hubungan dengan pelanggan dan peran humas terhadap marketinh yang pada akhirnya melahirkan terapan marketing PR hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan pers, bantuan untuk merekrut pegawai baru, hubungan dengan komunitas, hubungan dengan perusahaan/organisasi lain, hubungan dengan pemerintahan.
  1. Humas Sosial
Ø      Humas penegak hukum
Termasuk dalam hal ini humas yang berada dalm kepolisian karena kepolisian telah menjadi perhatian masyarakat dalm hubungannya terhadap kelompok minoritas, hak warga Negara, penyalahgunaan obat bius, kejahatan, ketertiban umum dan sebagainya. Sebagai hasilnya banyak golongan penegak hokum merasa perlu untuk membentuk grup-grup penasihat warga Negara dan merangkap sebagai pejabat humas untuk bekerjasama dengan mereka dan para media massa. Singkatnya, penegak hokum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.
Ø      Humas Profesi
Maksud penerapannya adalah untuk mendapat pengakuan dan keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang telah mereka lakukan bagi kepentingan umum. Kampanye kesehatan, sadar hokum, massa information, perngumpulan dan, publikasi perkembangan teknologi kedokteran dan terobosan-terobosan baru hasil penelitian, pengalaman dramatisdalam mencari berita,produksi dan pemutaran film-film profesi adalah contoh penerapan humas profesi dokter, pengacara, waatawan, artis dan sebagainya.
Ø      Humas Organisasi Sukarela
Peranannya untuk merancang suatu program humas yang progresif, termasuk di dalamnya mengadakan hubungan dengan pers.
Ø      Humas organisasi Internasional
Lahirnya humas Internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala bidang, misalnya perkembangan di bidang pariwisata, komunikasi, tukar-menukar di bidang pendidikan dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak atau hubungan antarnegara.Dengan demikian, untuk memelihara hubungan yang baik antara satu Negara dengan Negara yang lain humas memegang peranan penting.
Suatu contoh penerapan humas internasional selain hubungan antarnegara adalah adanya konfrensi tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak negara.Humas organisasi internasional menghadapi problema yang sama denagn organisasi lainnya,namun medannya jauh lebih luas.
PENUTUP
BAB III
KESIMPULAN
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.

DAFTAR PUSTAK
  1. Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Penerbitan PT. Citra Aditya Bakti
  2. Kusunastuti,Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas . Jakarta : GhaliaIndonesia
  3.   http:// peran kerja humas.com/
  4. http://adimarhaen.multiply.com/journal/item/23/Ruang_Publik_Politis_Komunikasi_Politis_dalam_Masyarakat_Majemuk
  5.  www. Public relations.com

Jumat, 08 April 2011

Sejarah dan Perkembangan PR


Sejarah dan Perkembangan Public Relations

Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.

Perkembangan Humas di Dunia

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Asal Mula Istilah

Pengertian Pablik Relations :
 Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary).
 Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News).
 Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).

Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman, 1993: 10).

Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).

Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.

Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.

Bahan Bacaan :
1. Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti

2. Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.

3. Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

4. Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti

5. Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.





Selasa, 05 April 2011

Training Motivasi Mahasiswa Fakultas Dakwah



Training Motivasi masiswa Fakultas Dakawah...
Bertema :"MENINGKATKAN MOTIVASI MENUJU PERUBAHAN DIMASA YANG AKAN DATANG".
Kerjasama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah (BEM-FD) dan Convis Aceh Care International Indonesia...

lirik lagu megan(lai ya yan)- Ai de yongqi (corner with love)

Megan Lai (Lài Yǎ Yán) 赖雅妍 - Ài De Yǒngqì 爱的勇气
OST Corner with Love / Zhuǎnjiǎo Yùdào Ài
转角*遇到爱 opening theme song

yǔ hòu qínglǎng tiānqì

雨后晴朗天气
rúcǐ shénqí nà xiàng shì yī zhǒng mìngzhōngzhùdìng
如此神奇那像是一种命中注定
xǔyuàn yī gè qíjì
许愿一个奇迹
zài wèilái yǒu xìngfú de huàbǐ
在未来有幸福的画笔

wǒ de jiāo'ào biǎoqíng
我的骄傲表情
dōu shì yīnwèi nǐ téng'ài wǒ xiàng chāojí jùxīng
都是因为你疼爱我像超级巨星
cóng xiànzài gěi le ài kuàilè qìxī
从现在给了爱快乐气息

-----@@-----
yī zhǒng xiǎng ài shēngyīn
一种想爱声音
nàshi bùgùyīqiè de juédìng
那是不顾一切的决定
ér nǐ gěi wǒ de bù zhǐshì gǔlì
而你给我的不只是鼓励
ài yǐ jiànjiàn zhànjù wǒ de xīn
爱已渐渐占据 我的心
------------

-----REFF-----
hūxī ài de yǒngqì bùguǎn hūxiào de yǔ
呼吸爱的勇气 不管呼啸的雨
ràng ài bùyóuzìzhǔ bēnxiàng nǐ
让爱不由自主 奔向你
dài zhe zìxìn huíyìng
带着自信回应
pāo diào yōuyù hé nǐ líng jùlí
抛掉忧郁和你零距离

hūxī ài de yǎngqì yǒuzhǒng ài de kěndìng
呼吸爱的氧气 有种爱的肯定
dōu shì yīnwèi yǒu nǐ
都是因为有你
wǒ diǎn qǐ jiǎojiān qīnwěn le nǐ
我踮起脚尖亲吻了你
kuài wòjǐn wǒ de shǒu
快握紧我的手
àiqíng àiqíng
爱情爱情
--------------
jiànglín liǎng kē xīn
降临两颗心

wǒ de jiāndìng yǔqì
我的坚定语气
dōu shì yùshàng nǐ gǎibiàn wǒ de suǒyǒu xīnqíng
都是遇上你改变我的所有心情
cóng xiànzài gěi le ài chúnzhēn xuánlǜ
从现在给了爱纯真旋律

Repeat @@
Repeat Reff
jiànglín liǎng kē xīn
降临两颗心

Repeat Reff
tiánmì àiqíng àiqíng
甜蜜爱情爱情
jiànglín liǎng kē xīn
降临两颗心